11 Agustus 2008

Kiat Mengatasi Rasa Jenuh

Pernahkah Anda merasa jenuh atau bosan? Pekerjaan rutin di kantor kadang-kadang membuat kita merasa jenuh. Bagi yang masih berstatus mahasiswa pasti juga pernah mengalami hal seperti ini. Apalagi kalau dosennya tidak bisa humor.

Apakah orang yang menganggur tidak merasa jenuh? Ternyata tidak juga. Pada dasarnya semua orang pernah mengalami perasaan bosan. Tua, muda, bahkan anak-anak pun bisa merasa bosan.

Ada beberapa kiat sederhana yang mungkin bisa dipraktekkan bila Anda merasa jenuh dengan pekerjaan Anda sehari-hari.

1. Bersantai sejenak

Jika saat ini Anda sedang bekerja di rumah atau di kantor, coba tinggalkan pekerjaan tersebut sebentar. Cari udara segar di luar atau jalan-jalan dulu. Tapi jangan lama-lama ya. Bisa-bisa dimarahi atasan Anda.

2. Olahraga ringan

Ternyata olahraga juga bisa mengurangi kejenuhan. Misalnya push-up 5 kali, lari-lari kecil, atau meloncat-loncat. Tapi ingat jangan dilakukan di kantor kalau pas ada banyak orang. Nanti dikira nggak waras lagi.

3. Minum teh hangat

Nah ini kiat yang cukup enak. Saya sering melakukan kiat ini. Seduh teh yang masih baru jangan lupa kasih gula sesuai selera.

4. Cuci muka

Cobalah cuci muka Anda dengan air dingin. Pasti setelah itu Anda akan merasa segar kembali. Atau kalau memungkinkan mandi sekalian saja.

5. Mendengarkan musik

Ini bisa juga dipraktekkan. Pilih lagu-lagu yang agak slow, jangan yang menghentak-hentak.

Tentu saja kiat-kiat di atas harus disesuaikan dengan kondisi. Jangan sampai pas kuliah trus loncat-loncat, nanti malah jadi bahan tertawaan, he he he.

  • Atau mungkin ada ide lain?

Sarjana Muda

Berjalan seorang pria muda, dengan jaket lusuh di pundaknya

Disela bibir nampak mengering, terselip sebatang rumput liar

Saya suka sekali mendengarkan lagu ini. Mengingatkan saya akan bagaimana nasib saya setelah kelar skripsi dan tahfidz saya. Sekarang pun saya lagi memutar lagu ini di komputer.

Yah, itung-itung untuk menyindir diri sendiri. :-) Daripada menyindir orang lain, itu kan nggak baik. Ada yang merasa tersindir nggak dengan lagu Iwan Fals ini? Kalau tersindir silakan protes ke Iwan Fals ya, jangan protes di blog ini.

Buat temen-temen yang masih berkelana kesana kemari tanpa tujuan yang jelas silakan menghafal lagu ini dulu. Biar nggak kesepian. Biar dalam perjalanan sedikit terhibur. Walah, kok malah ngaco… Ayo semangat!

Entah apa yang ada di pikiran Iwan Fals waktu menulis lagu ini. Apa mungkin waktu itu dia lagi kesulitan mencari kerja? He he he … nggak tahu lah. Yang jelas lirik lagunya cukup bagus dan tidak bosenin.

Biasanya sehabis lagu Sarjana Muda selesai, saya lanjutkan dengan memutar lagu Buku Ini Aku Pinjam. Hem, bikin hati tambah melayang-layang…

1000 Langkah Dimulai Dari Langkah Pertama

Saya pernah membaca artikel yang sangat menarik. Judulnya lupa, tapi intinya kesuksesan itu tidak bisa diraih secara instan, tapi harus melalui proses yang sangat panjang. Sayangnya banyak yang tidak menyadari bahwa jarak mereka dengan kesuksesan sudah dekat ketika mereka memutuskan untuk menyerah.

Nah, proses menuju kesuksesan tersebut mau nggak mau harus dimulai dengan langkah pertama. Apa langkah pertama yang harus dilakukan agar sukses? Itu tergantung dari apa yang ingin dicapai.

Bagi pelajar, kalau ingin meraih nilai yang terbaik pada ujian, ya harusnya rajin belajar. Jangan cepat merasa puas dengan apa yang sudah dikuasai. Cepat merasa puas dan sering menganggap sepele bisa dikatakan merupakan “BLUNDER” bagi pelajar.

Begitu juga dengan sesuatu yang ada kaitannya dengan dunia kerja. Kalau ingin bekerja dan mendapat gaji besar tentunya langkah pertama yang harus dilakukan adalah melamar kerja. Jangan hanya duduk santai menunggu orang lain menawari kita pekerjaan.

Inilah esensi dari peribahasa Cina yang mengatakan bahwa 100 LANGKAH DIMULAI DARI LANGKAH PERTAMA. Sebuah peribahasa yang sangat sederhana namun maknanya sangat dalam.

Yang menjadi persoalan, langkah pertama ini kadang-kadang justru menjadi momok bagi orang yang ingin sukses. Inginnya menjadi pengusaha sukses tapi memulai usaha saja nggak berani. Lalu kapan suksesnya kalau seperti itu?

Dalam hal ini saya sepertinya juga perlu melakukan introspeksi diri. Bagaimana dengan Anda?