15 Februari 2008

cinta pertamaku

sore itu suasana di pesantren itu begitu ramainya, ribuan orang hilir mudik tak karuan, sebahagian santri bersiap-siap dengan berkemas agar tak kesorean sampai dirumah, raut keriangan tampak dari wajah mereka karena akan menghadapi liburan semester genap, apalagi bagi mereka yang mendapatkan nilai yang bagus pula, tentu tak sia-sia rasanya kerja keras mereka dalam belajar selama satu semester ini, tapi mungkin bagi yang mendapat nilai yang biasa-biasa saja, bahkan yang anjlok mereka anggap liburan ini adalah sebagai pelepasan diri dari penjara kekejaman pondok selama satu semester ini, senang, gembira yang mereka alami.
tapi tidak bagi Snay, dunia terasa sunyi, senyap, tak ada kegembiraan yang nampak dari raut wajahnya, ijazah pondok yang sudah ditangan dengan nilai MUMTAZ tidak sedikitpun mampu menutupi kesedihan yang terpancar dari raut wajahnya

2 komentar:

Anonim mengatakan...

dak nyambong!!!
judul e ape, isik e ape, payah dah...
brod jugak malem bener posting e? jam satu kurang.. pantesan kuruy hehe....

Sofyan Effendi el-Minangy mengatakan...

Hohoi